Soldier of ALLAH

Peluh keringat membasahi tubuhmu,

Alunan zikir dan kalamullah,

Mula berbicara di bibir mulusmu,

Mendoakan agar si anak itu,

Selamat dilahirkan,

Tangisan yang ditunggu-tunggu,

Memenuhi ruang gegendang telingamu,

Air mata jernih mengalir di pipimu,

Alunan azan bergema di telingaku,

Mengingatkan aku padaMu ya Allah,

Oh...siksanya ibuku.

Putih bersih raut wajahmu,

Urat - urat merah zahir di wajahmu,

Kemanisan senyumanmu membuatkanku terpesona,

Jelingan tajammu menggetarkan jiwaku,

Seakan berkata aku melukai hatimu,

Tanganmu lembut menghayunkan buaian,

Sambil memuji yang Maha Esa,

Oh ibu...aku rindu saat itu.

Ibu,

Tiada emas,belian yang bisa,

Membayar jasamu ibu,

Membesarkan aku dengan nur islam,

Membesarkan aku dengan kesabaran,

Hingga menitis air matamu,

Melayan kerenahku,

Aku insan hina ibu,

Yang lupa penderitaanmu,

Yang hanya insaf,

Ketika kamu sedang bertarung dengan nyawa,

Di saat sakaratul maut,

Hinggap di kerongkong merahmu,

Air mataku mengalir laju,

Alangkah hinanya diri ini,

Pertama kali air mata ini mengalir keranamu ibu,

Sedangkan dirimu,

Selalu mengalirkan air matamu untukku.

Aku insaf ibu,

Aku sudah tidak bisa menatap,

Wajahmu lagi,

Aku sudah tidak bisa bersenda denganmu lagi,

Aku sudah tidak bisa merasai kelembutan,

Tanganmu lagi,

Kerana,

Kau tidur ibu,

Tidur yang kini aku tidak bisa,

Mengejutkanmu lagi,

Ibu,

Apa yang ku harapkan,

Agar kita bertemu di syurga nanti,

Sayang ibuku....